INFO NEWS - Banyak orang yang mengeluh tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, sehingga menggunakan waktu malamnya lebih banyak untuk tidur. Penelitian baru justru menemukan bahwa tidur lebih dari 9 jam setiap malamnya tidak sehat.
Tidur 9 jam atau lebih setiap malam dapat meningkatkan risiko timbulnya penyakit jantung, terlalu banyak berpikir, hingga kematian dini.
Studi sebelumnya yang dilakukan oleh para peneliti di University of Sydney memeriksa informasi dari survei yang dilakukan di 10 negara dengan meminta peserta mencatat berapa banyak waktu mereka digunakan untuk bekerja dalam periode 24 jam. Penelitian ini melibatkan survei dari lebih dari tiga dekade.
Perbandingan yang dilakukan adalah hasil pada tahun 2007 dengan 1985. Peserta AS sekitar 1,5 kali lebih mungkin untuk tidur selama lebih dari 9 jam per malam, dan 15 persen lebih mungkin untuk tidur kurang dari 6 jam.
Studi ini menemukan kecenderungan yang sama di negara lain, seperti Australia, Finlandia, Swedia, dan Inggris. Semua laporan menunjukkan adanya peningkatan persentase orang yang tidur lebih dari 9 jam sehari (hanya Kanada dan Italia melaporkan penurunan). Swedia dan Inggris juga melaporkan penurunan persentase orang yang tidur selama lebih dari 6 jam, sementara Italia dan Norwegia mengalami peningkatan.
Salah satu alasan mengapa orang selalu mengatakan dirinya kurang tidur saat dewasa adalah karena adanya perubahan kebiasaan. Saat usia anak atau remaja, waktu untuk tidur lebih banyak. bahkan, setiap hari orang bisa tidur siang selama 1 jam atau lebih. Kemudian saat beranjak dewasa, padatnya aktivitas membuat kebiasaan jam tidur yang banyak menjadi berkurang.
Peneliti mengungkapkan penting untuk mendefinisikan 'tidur' itu sendiri. Apakah tidur yang disebutkan adalah benar-benar tidur atau sekadar menghabiskan waktu di tempat tidur.
"Banyak orang mengeluhkan mereka kurang tidur, namun yang sebenarnya adalah mereka justru lebih banyak menggunakan waktunya untuk beraktivitas di tempat tidur, bukan benar-benar langsung tidur," ujar Diane S. Lauderdale, profesor epidemiologi University of Chicago's Department of Health Studies, seperti dilansir dari Today.
Lauderdale menambahkan kemungkinan lain yang bisa mengakibatkan seseorang mengalami masalah kesehatan akibat terlalu banyak tidur adalah timbulnya depresi dan berkurangnya aktivitas di luar ruangan.
Tidur 9 jam atau lebih setiap malam dapat meningkatkan risiko timbulnya penyakit jantung, terlalu banyak berpikir, hingga kematian dini.
Studi sebelumnya yang dilakukan oleh para peneliti di University of Sydney memeriksa informasi dari survei yang dilakukan di 10 negara dengan meminta peserta mencatat berapa banyak waktu mereka digunakan untuk bekerja dalam periode 24 jam. Penelitian ini melibatkan survei dari lebih dari tiga dekade.
Perbandingan yang dilakukan adalah hasil pada tahun 2007 dengan 1985. Peserta AS sekitar 1,5 kali lebih mungkin untuk tidur selama lebih dari 9 jam per malam, dan 15 persen lebih mungkin untuk tidur kurang dari 6 jam.
Studi ini menemukan kecenderungan yang sama di negara lain, seperti Australia, Finlandia, Swedia, dan Inggris. Semua laporan menunjukkan adanya peningkatan persentase orang yang tidur lebih dari 9 jam sehari (hanya Kanada dan Italia melaporkan penurunan). Swedia dan Inggris juga melaporkan penurunan persentase orang yang tidur selama lebih dari 6 jam, sementara Italia dan Norwegia mengalami peningkatan.
Salah satu alasan mengapa orang selalu mengatakan dirinya kurang tidur saat dewasa adalah karena adanya perubahan kebiasaan. Saat usia anak atau remaja, waktu untuk tidur lebih banyak. bahkan, setiap hari orang bisa tidur siang selama 1 jam atau lebih. Kemudian saat beranjak dewasa, padatnya aktivitas membuat kebiasaan jam tidur yang banyak menjadi berkurang.
Peneliti mengungkapkan penting untuk mendefinisikan 'tidur' itu sendiri. Apakah tidur yang disebutkan adalah benar-benar tidur atau sekadar menghabiskan waktu di tempat tidur.
"Banyak orang mengeluhkan mereka kurang tidur, namun yang sebenarnya adalah mereka justru lebih banyak menggunakan waktunya untuk beraktivitas di tempat tidur, bukan benar-benar langsung tidur," ujar Diane S. Lauderdale, profesor epidemiologi University of Chicago's Department of Health Studies, seperti dilansir dari Today.
Lauderdale menambahkan kemungkinan lain yang bisa mengakibatkan seseorang mengalami masalah kesehatan akibat terlalu banyak tidur adalah timbulnya depresi dan berkurangnya aktivitas di luar ruangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.