Pages

Rabu, 01 Mei 2013

Berusia 105 Tahun, Inilah Wanita Penulis Novel Dewasa Tertua di Dunia

Penulis Novel Dewasa Tertua di Dunia - infolabel.blogspot.com
INFO NEWS - Ida Pollock sudah menulis novel sejak usia 14 tahun. Kini di usianya yang mencapai 105, dia masih tetap menulis dan dikenal sebagai penulis novel dewasa tertua.

Sepanjang karirnya Ida telah menulis 123 novel. Dari ratusan novel tersebut, sebagian besar adalah cerita romantis untuk dewasa. Selama sembilan dekaded ini menulis novel, jutaan buku dengan judul seperti White Heat dan Interlude for Love telah dijualnya.

Meskipun punya jutaan penggemar, Ida lebih suka tidak terlalu menonjolkan diri. Dia kerap menulis novel dengan nama samaran. Setidaknya 10 nama samaran digunakannya. 70 buku yang ditulisnya untuk penerbit buku cerita romantis Mills & Boon menggunakan nama samaran seperti Susan Barrie, Pamela Kent, Rose Burghley atau Mary Whistler.

Berulang tahun ke-105 pekan lalu, Ida masih menulis novel terbarunya. Novel berjudul The Runaway itu akan dirilis dalam waktu dekat. Dalam penulisan tersebut, dia dibantu putrinya, Rosemary (69 tahun) untuk mengetik.

"Sepertinya aku dilahirkan untuk menulis. Ibuku biasanya akan menaruh mesin tik di ruang makan dan dia bilang, ini dia," kenang wanita yang menikah dengan seorang editor itu. Suaminya Col Pollock meninggal pada 1971 dalam usia 82 tahun.

Wanita yang kini tinggal di kawasan Lanreath dekat Cornwall, Inggris ini menulis novel sejak remaja. Saat usia 14 tahun, Ida menyelesaikan novel pertamanya yang bergenre thriller berjudul 'The Hills of Raven's'. Setelah berhasil menjadi penulis tetap pada 1930, dia berganti genre dengan menulis cerita romantis untuk dewasa. Namun dia memilih menggunakan nama samaran Joan Allen.

Pada masa paling produktifnya, Ida pernah menerbitkan 40 buku dalam lima tahun. Menurut wanita kelahiran Lewisham, London Selatan itu dia biasanya butuh waktu enam minggu untuk menulis sebuah novel. Sebagian besar novelnya berkisah tentang percintaan wanita muda dengan pria lebih tua yang kaya.

"Selalu ada konflik dulu sebelum sang pria datang untuk menyelamatkan. Akhir yang bahagia itu harus," kata Ida soal novel-novelnya. "Buku-bukuku lebih banyak soal harapan dan romantisme ketimbang seks," tambahnya lagi.


Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.